Belasan Alasan Paris Attacks Friday 13 Adalah “Operasi Bendera Palsu” Oleh Kelompok Illuminati
By Unknown - 13.40.00
Belasan Alasan “Paris Attacks Friday 13th” Adalah “Operasi Bendera Palsu” Oleh Kelompok Illuminati Yang Sudah Direncanakan
Pada artikel berikut ini juga menjelaskan apa itu Friday 13th, apa hubungannya dengan Knights Templar, dari mana asal-usul Knights Templar, apa itu False Flag Operation, apa itu Crisis Actor, asal mula Freemason dan Illuminati, juga berikut keanehan dan kecurigaan serta anomali yang terjadi diseputar Tragedi Paris Attacks.
Pada hari Jum’at, tanggal 13 alias Friday 13th
di bulan November 2015 lalu, telah terjadi ledakan dan penembakan di
beberapa tempat di Paris, Perancis. Membuat kepanikan di beberapa
tempat, termasuk di gedung konser Bataclan Theatre, juga saat adanya pertandingan sepakbola antara Perancis vs Jerman, dan juga di sejumlah restaurant di kota Paris.
Teknik penyerangan ini dengan cara
penembakan massal, bom, taktik tembak lari, penyanderaan dan serangan
bunuh diri. Para militan berjumlah 7 orang, mereka memakai senapan serbu
AK-47, geranat genggam dan sabuk peledak TATP.
Akibat penyerangan ini dilaporkan 129 orang tewas dan 352 orang terluka, 99 orang dari korban terluka dalam kondisi kritis.
Jumlah korban sebanyak 129 warga sipil,
di Bataclan: 89 orang, di Le Carillon dan Le Petit Cambodge: 11 orang,
di La Casa Nostra: 5 orang, di Stade de France: 6 orang dan di La Belle
Équipe: 18 orang.
Sejauh ini korban luka sebanyak 352 orang termasuk 99 kritis.
Garis waktu serangan
- 13 November:
21:16 – Bom bunuh diri pertama dekat Stade de France.
21:20 – Penembakan di Rue Bichat.
21:30 – Bom bunuh diri kedua di Stade de France.
21:45 – Empat pria memasuki teater Bataclan dan memulai penembakan.
21:50 – Penembakan di Rue de Charonne.
21:53 – Bom bunuh diri ketiga di Stade de France.
22:00 – Para sandera dibawa ke Bataclan.
21:20 – Penembakan di Rue Bichat.
21:30 – Bom bunuh diri kedua di Stade de France.
21:45 – Empat pria memasuki teater Bataclan dan memulai penembakan.
21:50 – Penembakan di Rue de Charonne.
21:53 – Bom bunuh diri ketiga di Stade de France.
22:00 – Para sandera dibawa ke Bataclan.
- 14 November:
00:58 – Kepolisian Perancis mengakhiri pengepungan di Bataclan, di mana 60–100 orang dijadikan sandera.
Hubungan Hari dan Tanggal Sial, “Friday 13th” dan “Knights Templar”
Hari Jumat tanggal 13 atau Jumat-13 atau
Friday 13th di bulan apapun dan tahun berapapun, dianggap sebagai hari
sial dalam banyak kepercayaan takhayul di Britania Raya, Eropa dan
Amerika Serikat sejak dulu kala.
Di banyak negara lain, seperti Spanyol,
Selasa-13 memiliki kepercayaan takhayul yang sama. Ketakutan pada hari
Jumat tanggal 13 disebut sebagai paraskavedekatriaphobia atau
paraskevidekatriaphobia. Hal ini merupakan bentuk khusus dari
triskaidekafobia, atau fobia (ketakutan) terhadap angka 13.
Pada tragedi “Paris Attacks” di hari Jum’at 13, November 2015 lalu, disebut oleh para pemerhati konspirasi sebagai “the latest of the West’s ‘ritual massacres’ ” .
Asal muasal yang asli dari Jumat-13
adalah kejadian pada hari Jumat, 13 Oktober 1307 (Friday, 13 October
1307) tanggal pada saat Philip IV dari Perancis yang dipimpin oleh Paus
Klemens V (Pope Clement V), berhasil menangkap ratusan Ksatria Templar atau Knights Templar.
Berikutnya, tujuh tahun kemudian di hari dan tanggal yang sama, Jumat 13 Maret di tahun 1314, terjadilah pembakaran di tiang Grand Master terhadap salah satu pimpinan Knights Templar yang bernama Jacques de Molay, di luar Katedral Notre Dame.
Itu sebabnya hari dan tanggal ini
dipercaya oleh kaum ajaran sesat ini dipercaya harus melakukan ritual
persembahan dan dikenal sebagai sebagai “Hari Persembahan” agar
terhindar dari “Hari Sial”.
Gilanya, peristiwa ini tidak dimasukkan dalam sejarah sampai abad ke-20. Hal ini disebutkan dalam novel dan sejarah:
- Tahun 1955 oleh Maurice Druon yang berjudul: “The Iron King (Le Roi de fer)”
- Tahun 1989 oleh John J. Robinson yang berjudul: “Born in Blood: The Lost Secrets of Freemasonry”.
- Tahun 20013 oleh Brown yang berjudul: “The Da Vinci Code”, dan
- Tahun 2006 oleh Steve Berry yang berjudul: “The Templar Legacy”.
Siapa Knights Templar? Untuk yang satu
ini, kita rehat sebentar dari Serangan Paris, dan akan dijelaskan
sejarahnya secara singkat. Kini, Knights Templar atau The Crusaders
pada masa sekarang, disebut sebagai “Ordo Bait Allah”. Padahal
asal-muasal mereka sangatlah mengerikan, sebagai pembantai para kaum
religius atau agamais, siapapun mereka.
Karena membunuh dan menganggap umat
beragama sebagai musuh, itu artinya bahwa Knights Templar awalnya adalah
para penganut Satanik (Satanism).
Mereka berasal dari Timur Tengah di daerah Jerusalem. Tepatnya di Al-Haram asy-Syarif atau Temple Mount, sebuah kompleks tempat dimana sekarang Masjid Al-Aqsa berdiri, Dome of the Rock berada sekaligus Tembok ratapan berada.
Mereka berhasil menguasai wilayah itu
dari kaum religi dan berhasil mendudukinya setelah merampas dari pemuka
Kristen dan Islam pada masanya dengan cara yang sangat biadab dan kejam
dalam catatan sejarah.
Mereka adalah para penganut satanisme,
penyihir aliran sesat, jago dalam hal pertukangan atau tukang batu,
sekaligus sangat pintar, licik dan pandai dalam tak-tik perang.
Dideskripsikan pada masa lalu, pasukan
ini ditakuti karena setiap kali membantai, mereka sangat sadis dan tak
kenal siapapun dan apapun korbannya. Kebanyakan dari mereka yang
dibantai adalah umat beragama, yaitu umat Kristen dan Muslim sebagai
musuh mereka.
Dari anak kecil, wanita, orang tua dan
lainnya mereka bunuh hingga dipotong kecil-kecil dan kadang dibuang ke
sungai dan membuat sungai berwarna merah.
Peristiwa awal sejarah perjalanan the Knights Templar ini juga ditulis ulang dalam buku dari catatan sejarah pada masa lalu yang berjudul “The Holy Blood and the Holy Grail” oleh Michael Baigent, Richard Leigh dan Hendry Lincoln yang dirilis pada tahun 1982 lalu.
Lanjutan perjalanan dari sisa pasukan
Knights Templar yang berhasil lolos dari raja Philip IV dari Perancis
yang dipimpin oleh Paus Klemens V (Pope Clement V) tetap melanjutkan
perjalanan menuju Skotlandia.
Kenapa mereka hijrah dari Jerusalem ke
Skotlandia? Suatu ketika di pulau Inggris sedang terjadi perang antara
Inggris dan Skotlandia. Kala itu panglima Skotlandia tewas terbunuh dan
diambang kekalahan oleh pasukan Inggris.
Lalu para komandan prajurit Skotlandia
mendengar tentang pasukan Knights Templar ini. Kemudian mereka
memanggilnya untuk membantu Skotlandia melawan Inggris dengan imbalan
yang sesuai.
Mendengar berita berikut imbalan itu, maka Knights Templar bergerak dari Jerusalem di Timur Tengah menuju Skotlandia.
Sungguh tak diduga berita itu bocor dan
terdengar oleh pihak kerajaan Perancis yang pada masa itu memiliki
religi Kristen yang kuat.
Sebagian dari pasukan iblis ini pun
berhasil dijebak dan ditangkap dalam perjalanannya ke Skotlandia.
Sebagian lagi berhasil menghindar dan kabur untuk melanjutkan perjalanan
ke Skotlandia.
Sesampainya disana, para Uskup Agung
Skotlandia terkejut dan menyatakan bahwa Knights Templar adalah Pasukan
Iblis, para Uskup pun menolak bantuan mereka.
Namun apa boleh dibuat, Skotlandia
semakin terdesak dan terdesak oleh pasukan Inggris. Oleh karena berbeda
faham namun butuh, maka Pasukan Iblis itu akhirnya diubah namanya
menjadi Knights Templar, dan diberikan lambang mirip salib berwarna
merah agar tak terlalu terlihat mencolok dari asal dan tingkah laku
mereka.
Lalu, mereka dimasukkan Kristen dan
dibaptis agar pasukan Skotlandia tetap menjadi religius dan bersemangat
untuk perang melawan Inggris. Setelah itu maka pasukan Knights Templar
membantu pasukan Skotlandia yang akhirnya dimenangkan oleh pasukan
Skotlandia yang dibantu pasukan Knights Templar dari Timur Tengah ini.
Setelah menang perang, salah satu kemauan
Knights Templar adalah menjadi bangsawan dan anggota dewan di
Skotlandia, maka keinginannya itu dikabulkan.
Knights Templar sejatinya adalah orang
dari Timur Tengah berideologi satanisme dan merupakan turunan Yahudi
yang membandel. Mereka adalah turunan dari Fira’un yang kaya raya dengan
harta yang melimpah hingga mampu membuat bangunan-bangunan yang
membutuhkan biaya sangat mahal untuk membuatnya, yaitu
Piramida-Piramida. Ia dengan sekutunya selalu memburu para Nabi-Nabi
untuk dibunuh.
Seperti sejarah yang sudah mencatatnya,
hingga dalam kitab-kitab suci, ketika Nabi Musa dikejar oleh komplotan
Fir’aun yang menganut satanisme ini untuk dibunuh, sehingga Nabi Musa
sampai menyebrangi laut dengan cara mengetukkan tongkatnya, maka air
laut pun mengering dan Nabi Musa beserta umatnya yaitu Yahudi yang
religius terselamatkan menuju ke Timur Tengah.
Hal serupa juga terjadi pada Nabi Ibrahim
yang ditangkap lalu akan dibakar oleh turunan Fir’aun ini. Nabi Ibrahim
pun berdoa agar api menjadi dingin. maka nabi Ibrahim terselamatkan
dari nyala api besar yang berkobar membakar tubuhnya.
Hal ini terjadi juga kepada para
Nabi-Nabi lain hingga Nabi Isa dan Nabi Muhammad. Mereka semua di fitnah
dan diburu untuk dibunuh.
Namun perlu juga diingat, bahwa sejatinya
umat Yahudi seperti umat agamais lainnya, ada yang pengikut setia para
Nabi, dan ada pula yang kafir, bahkan tak pernah mengakui adanya Tuhan.
Nah inilah keturunan Knights Templar dari darah Fir’aun!
Setelah turunan Knights Templar menjadi bangsawan dan anggota dewan di Skotlandia, maka mereka semakin banyak di Skotlandia.
Sampai posisi-posisi penting dan raja
bisnis di Skotlandia juga dipegang turunan mereka. Dari sinilah
terbentuk apa yang sekarang kita kenal sebagai kelompok perkumpulan
rahasia yang dikenal dengan nama “Freemasonry“.
Hingga suatu ketika raja Inggris
meninggal dunia dan Inggris menjadi lemah. Keturunan Knights Templar
yang tergabung dalam Freemasonry, akhirnya turunan mereka masuk juga ke
wilayah Inggris hingga menjadi dewan di Inggris bahkan sampai menikah
dengan keturunan kerajaan Inggris dan berkuasa.
Akhirnya, seluruh dewan di Inggris dan
sendi-sendi penting di Inggris, pengusaha-pengusaha besar bahkan sampai
turunan kerajaan di Inggris adalah dari turunan Freemasonry yang berawal
dari Knights Templar
Kelompok mereka semakin besar dan besar,
semakin berpengaruh dan semakin berpengaruh, dan dikenal pada masa kini
sebagai kelompok perkumpulan rahasia “Illuminati“. (lihat video singkat sejarah Knights Templar (bahasa Indonesia))
Apakah kini Anda sadar, mengapa sebabnya
mereka memuja Piramida buatan Fir’aun? Lambang piramida
segitiga? Berikut sebuah mata di puncaknya? Juga para dewa-dewa mereka
dalam sosok bermuka anjing, kucing, kepala kerbau, kepala kambing, ular
dan lainnya?
Mereka itulah sosok perwujudan jin jahat
dan juga jin yang sangat pintar atau iblis (jin ifrit), sebagai tuhan
mereka dalam ilmu SIHIR dengan melakukan persembahan-persembahan darah
manusia, seperti tragedi 9/11 hingga Paris Attack dan akan ada
persembahan-persembahan lainnya.
Oleh sebab itulah mereka memiliki DNA jahat, namun pintar dan licik, yang kini menjadi Yahudi dengan ideologi Zionist dan akhirnya berhasil membentuk negara Israel dengan mengorbankan ribuan liter darah orang Palestina dengan kekejamannya.
Sedangkan umat Yahudi yang religi atau
agamais sejak dulu pengikut setia para Nabi dengan agama Hebrew,
ditunggangi oleh mereka kaum Yahudi yang berfaham satanisme ini.
Itu sebabnya banyak Rabi-rabi Orthodok
Yahudi seperti Rabi-Rabi kelompok Naturai Kerta tetap membela Palestina
dan sangat marah kepada Zionist Israel karena mereka ditunggangi oleh
kaumnya sendiri yang menganut satanisme.
Menurut pengakuan dari para Rabi Orthodok
terutama yang sudah tua-tua, kaum Yahudi tidak boleh mendirikan negara,
namun harus berbaur dengan masyarakat luas.
Mereka juga menyatakan bahwa dulu semasa
kecil, mereka bergaul normal seperti anak-anak di berbagai negara, yaitu
bermain bersama, bergaul bersama dan makan bersama tetangga dan kerabat
mereka bangsa Arab.
Namun semenjak ideologi Zionist ada di
Palestina, mereka kaum Yahudi dan Arab dipisahkan oleh fitnah ideologi
Zionist agar ada kebencian, secara terus dan terus dan terus, sampai
kini, sehingga mereka akhirnya terpecah dan berperang.
Padahal, di Palestina ada juga bangsa
Yahudi, beragama Hebrew, juga Kristen. Begitu pula di Israel, ada juga
bangsa Arab, beragama Islam, juga Kristen.
Namun media seakan-akan memberitakan
seolah mereka hanya satu ras, dan tidak ada pluralisme. Inilah bukti
dari sisa-sisa adanya toleransi mereka sejak ribuan tahun lalu yang kini
diacak-acak oleh Zionisme.
Kini kaum satanisme ini, terus dan terus
membuat agama terkotak-kotak. Mereka menjadi donatur dan mendanai
sempalan dan aliran dari agama-agama lama, menjadi agama-agama baru.
Zionislah yang paling suka dengan aliran
dari agama-agama sempalan itu yang fanatik dan radikal. Merekalah guru
besar penebar kebencian mirip ideologinya, Zion.
Kini berkat kelicikannya, mereka sudah masuk ke semua agama. Mereka mengadunya.
Padahal zaman para nabi, misalnya Nabi
Isa (Yesus), hanya ada satu agama yaitu agama Nasrani, selain agama
Hebrew, tak ada yang lain. Juga pada zaman Nabi Muhammad, selain agama
Hebrew dan Nasrani, Islam hanya satu, tak ada Islam aliran apapun
seperti masa kini.
Melalui para pemuka agama, mereka para
satanisme mengambil peranan dengan cara mencuri hati mereka, mendanai
mereka bahkan ikut masuk agama mereka dengan cara yang licik.
Inilah BUKTI bahwa agama yang diturunkan
agar manusia menjadi penyayang, untuk kebaikan, kedamaian, kebenaran,
keadilan, dan sifat baik lainnya, semakin lama semakin terpecah-pecah
menjadi banyak sempalan, Kristen, Katolik, Protestan, Advent,
Pantekosta. Dan semua merasa bahwa aliran mereka adalah yang PALING
BENAR. Lalu siapakah yang salah?
Islam
juga menjadi banyak aliran, Islam Sunni, Syiah, Wahabi, Suffi,
Ahmadiyah, dan lain-lainnya, dan semua merasa bahwa aliran mereka adalah
yang PALING BENAR. Lalu siapakah yang salah?
Apakah mereka para penghasut dari turunan
Fir’aun dan Knights Templar, Freemason dan Illuminati, menurut anda
tidak hebat dalam menebar kebencian antar faham dan ras di dalam satu
negara?
Agama lahir untuk mengerti dan
bertoleransi terhadap perbedaan dan untuk menghormati perbedaan, itulah
ajaran Tuhan melalui para Nabi-Nabinya. Karena itulah Tuhan menciptakan
manusia dengan berbagai warna kulit, suku, ras dan peradaban serta
kebudayaan. Zion-lah ideologi rasis penebar kebencian, kesombongan,
fitnah dan dusta. Penebar provokasi, adu domba dan perselisihan. Mungkin
Anda tak percaya, karena Anda tak akan pernah mau percaya oleh apapun
yang anda tak tahu.
Apalagi pada masa kini, mereka turut
disokong oleh pembentukan Persatuan Bangsa-Bangsa yang terdiri dari
ratusan bangsa, dengan beberapa organisasi dibawahnya seperti WHO, FAO,
UNICEF dan lainnya. Semua mereka kendalikan.
Ditambah, para pengusaha-pengusaha
multi-perusahaan yang memiliki ratusan perusahaan terkemuka, nyaris
semua dari turunan mereka. Para pengusaha multi-trilyun dollar ini
bersatu dan membentuk lagi suatu kelompok rahasia yang bernama “The Bildeberg“. Komplit sudah kekuasannya atas planet ini. Apa lagi yang kurang?
Konser musik Death Metal yang bernama “Eagles of Death Metal”
Setelah mengetahui sejarah Knights
Templar yang sebenarnya, kini kita kembali lagi ke masa kini, di Paris
Jumat malam 13 November 2015 atau “Friday 13” itu, di gedung konser
bernama Bataclan Theatre, sedang berlangsung konser musik Death Metal yang bernama “Eagles of Death Metal“.
Dilaporkan beberapa orang bersenjata
melakukan penembakan massal di Bataclan, menewaskan sedikitnya 89
penonton konser dan melukai lebih dari 200 orang. Band rock dari Amerika
yang bernama “Eagles of Death Metal” sedang bermain konser dan tiketnya
terjual habis untuk sekitar 1.500 fans di Bataclan pada saat itu.
Disebutkan bahwa band ini telah menjadi
target dari Boikot anti-Israel, divestasi, dan gerakan sanksi (BDS),
baik untuk tampil di Israel dan untuk anti-BDS dan pro-Israel karena
pernyataan lirik mereka yang kuat.
Polisi kemudian menyerbu teater. Dua
orang bersenjata bunuh diri dalam penyerbuan polisi dengan meledakkan
rompi bunuh diri mereka memakai. Yang ketiga tewas akibat tembakan
polisi sebelum ia bisa meledakkan rompinya.
Gitaris merangkap vokalis utama grup ini yang bernama Jesse Hughes, menamakan dirinya sebagai “The Devil”
atau Iblis. Sangat kental hubungannya dengan “Friday 13th” dan hari
sial ratusan Knights Templar yang pernah ditangkap oleh Philip IV dari
Perancis.
Perlu diketahui bahwa kode keberadaan
ordo Illuminati grup, selalu mengandalkan momen, logo, simbol dan angka
dalam pergerakannya sebagai tanda atau kode, karena hal itu memang
“bahasa” mereka untuk dapat diketahui oleh kelompok dan grup mereka yang
lain.
Keanehan dan anomali di tempat kejadian
Hingga beberapa lama setelah beberapa tragedi di Paris tersebut, masih terjadi banyak keanehan, diantaranya:
- Para pengunjung di tekmpat kejadian tidak dapat mengakses internet, padahal sinyal handphone tetap ada, mereka hanya bisa menelpon saja. Sepertinya akses ke internet diputus dengan sengaja.
- Tidak ada banyak foto saat tragedi itu berlangsung, yang tersebar di internet hanya beberapa foto yang itu-itu saja dan itu pun dikeluarkan oleh para wartawan dari mainstream media tertentu.
- Tidak ada rekaman dari kamera CCTV dari gedung-gedung juga tidak adanya rekaman dari CCTV jalanan.
- Tidak ada banyak bukti video di tempat kejadian, kecuali lagi-lagi hanya dikeluarkan oleh para wartawan dari mainstream media tertentu.
- Tidak adanya banyak foto hasil bidikan dari ribuan pengujung yang ada di tempat kejadian.
- Tidak adanya foto atau video yang memperlihatkan mayat-mayat korban ditempat kejadian, yang di klaim telah terbunuh lebih dari 150 orang. Yang ada hanya satu atau dua mayat, dan itupun sudah ditutup oleh kain.
Dengan
adanya beberapa keanehan itu, maka timbul pertanyaan. Apakah dari
ribuan masyarakat yang sedang berada di sana tidak ada yang membawa
smartphone? Atau smartphone mereka hanyalah ponsel kuno yang tidak
memiliki kamera seperti Nokia 5110?
Untuk Kesekian Kalinya, Memakai Operasi “False Flag” dan “Crisis Actor” dalam misinya
Dalam banyak tragedi dalam beberapa puluh
tahun, kelompok jahat ini selalu memakai metode bendera palsu atau
“false flag” dan “crisis actor”.
- False Flag
Operasi Bendera Palsu atau False Flag Operation
adalah operasi rahasia yang dilakukan oleh pemerintah, perusahaan atau
organisasi, yang dirancang untuk muncul seolah-olah hal itu sedang
dilakukan oleh entitas lain.
Nama ini berasal dari konsep militer yang
mengibarkan warna bendera yang palsu atau salah, yaitu mengibarkan
bendera negara lain dan bukan benderanya sendiri.
Operasi Bendera Palsu tidak terbatas pada operasi perang dan operasi kontra-pemberontakan (counter-insurgency operations), namun juga telah digunakan pada masa damai, misalnya selama strategi ketegangan di Italia.
Istilah ini berasal dari kapal-kapal
perang kayu dimasa lalu, ketika salah satu kapal perang itu justru
mengibarkan bendera musuhnya sebelum menyerang kapal lain dari pihak
musuh mereka.
Jadi, yang dikibarkan dari kapal yang ikut menyerang adalah justru bendera musuhnya, dan bukan bendera negara yang sebenarnya.
Bendera musuh itu digantung dan
dikibarkan, dan hal itu mengecohkan lawan. Maka sejak itu taktik
tersebut dkenal sebagai “Serangan Bendera Palsu” atau “False Flag
Attack”.
Memang, konsep ini sangat diterima dengan
baik, bahwa aturan keterlibatan itu digunakan juga untuk Angkatan Laut,
Angkatan Udara, Angkatan Darat ataupun peperangan di darat, namun pada
masa itu semua melarang Serangan Bendera Palsu atau “False Flag Attack” ini.
Tapi apa yang terjadi pada kenyataannya?
Para illuminatis tetap memakainya sebagai tipu daya dan fitnah kepada
semua kelompok agama untuk mengadu-domba mereka! Sejak lama mereka
selalu memakainya.
Dari tragedi bom di bus London, tragedi
bom di kereta api, peristiwa 9/11, bom Boston Marathon, tragedi
penembakan-penambakan di AS, hingga tragedi-tragedi memilukan di dunia
lainnya termasuk banyak peperangan yang diawali dari operasi bendera
palsu ini (baca: Inilah Puluhan “Operasi Bendera Palsu” (False Flag Operation) Yang Diakui Pemerintah Dunia)
- Crisis Actor
Selain itu, mereka juga memakai Crisis Actor dalam mendukung misinya agar terlihat sangat dramatis dan menyeramkan.
Crisis Actor atau “Aktor Krisis” adalah orang-orang yang disewa untuk dipakai di tempat kejadian perkara (on the scene) yang hadir secara terencana sebagai korban-korban dari suatu peristiwa agar terlihat lebih tragis dan sangat memilukan.
Mereka dipasang di tempat kejadian
perkara dan dapat ditempatkan sebagai korban langsung seperti badannya
yang berdarah hingga memiliki organ yang putus.
Atau dapat pula sebagai layaknya badut
yang terlihat pura-pura panik, menangis tersedu-sedu, menjadi
pengunjung, ahli medis, polisi dan lainnya.
Aktor Krisis yang memiliki kecacatan
fisik, misal tangan atau kaki yang putus, biasanya mereka digunakan
dalam latihan militer di AS. Mereka dijadikan sebagai prajurit yang
seakan terkena granat, pecahan mortir atau tembakan. Mereka dipakai
dalam latihan perang agar para prajurit seakan benar-benar berada di
zona perang yang dramatisir, dan mereka dibayar untuk hal ini.
Layaknya sebuah scene pada saat
pembuatan sebuah film, pada suatu tragedi di perkotaan, mereka disebar
pada lingkup yang sudah direncanakan. Mereka terbukti memang sudah
digunakan pada peristiwa atau tragedi sebelum Paris Attacks pada Jumat
13 November ini.
Mereka sudah terlihat sejak peristiwa
pengeboman di Inggris, hingga tragedi WTC 9/11 sebagai nara sumber yang
diwawancarai oleh stasiun-stasiun TV grup mereka.
Selain tragedi 9/11, mereka juga
digunakan pada peristiwa tragedi penembakan Aurora, Sandy Hooks, Boston
Marathon, hingga Paris Attacks ini. Apakah anda ingin ikut menjadi Aktor
Krisis untuk tragedi berdarah Operasi Bendera Palsu berikutnya? Disini
ada link tautan yang anda harus isi aplikasinya.
Ditemukan Passport Teroris oleh Polisi Perancis
Ribuan polisi Perancis dikerahkan dalam tragedi Paris Attacks ini. Dua petugas polisi Perancis mengatakan bahwa mereka telah menemukan dua pasport asal Mesir & Suriah di tubuh salah satu pelaku bom bunuh diri yang menargetkan stadion sepak bola nasional Perancis.
Para militan terdiri dari 7 orang, mereka
berasal dari: 3 orang dari Molenbeek, Belgia, lalu seorang bernama Omar
Ismaël Mostefai, seorang bernama Ahmed Almuhamed dan sisanya 2 orang
belum diketahui.
Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kelompok Negara Islam (ISIS) telah mengatur serangan, dan ISIS juga telah mengaku bertanggung jawab.
Identitas dan kebangsaan dari para penyerang belum dirilis. Para pejabat polisi menyatakan dengan syarat anonim, karena mereka tidak berwenang untuk memberikan nama-nam itu ke publik.
Penemuan passport ini sangat aneh, hal
yang sama juga terjadi pada tragedi penembakan MH17 milik Malaysian
Airlines, dimana passport-passport para penumpang ditemukan secara utuh
tak rusak sedikitpun.
Dalam hal Paris Attack ini, passport
berada di badan yang terkena bom, namun betapa bodohnya jika teroris
ingin menjalankan misinya membawa identitas, apalagi passport.
Motif dari penyerangan ini akibat
pertentangan ideologi bahwa Paris adalah ibu kota “penistaan dan
kelaknatan”, juga sebagai balasan atas serangan udara Perancis di Suriah
dan Irak. Selain itu kebijakan luar negeri PM François Hollande di
negara-negara Muslim yang selalu merugikan. Hingga kini, berita dan
penyelidikannya masih berlangsung.
Info tragedi ditulis lebih cepat dari info wartawan dan di Tweet oleh seseorang sebelum kejadian
Muncul pula rumors bahwa tragedi ini
memang akan terjadi dan sudah diketahui oleh beberapa orang yang
misterius. Semua itu diungkap dari wikipedia dan akun twiiter yang sudah
terlebih dahulu menulisnya. Maka hal ini menimbulkan konspirasi dan
banyak kecurigaan dari netizen yang kemudian menulisnya dan membahasnya di banyak forum di dunia maya pada saat itu.
Dilaporkan oleh banyak forum di internet bahwa akun di wikipedia dengan IP Address (82.45.236.70) adalah alamat koneksi internet dari Inggris yang dimiliki oleh VirginMedia Consumer Broadband UK.
Beberapa Alasan Kenapa Paris Attacks adalah Operasi Bendera Palsu
Ada sekitar 14 alasan, kenapa Paris Attack adalah False Flag Operation atau Operasi Bendera Palsu untuk menuduh bahwa kaum ekstrimis ISlam yang melakukannya, yaitu:
1. Tulisan di Wikipedia yang detail hanya beberapa saat setelah terjadi serangan
Kejadian Paris Attacks dilaporkan terjadi
pada hari Jumat 13 November pukul 21:16 CET waktu setempat. Beberapa
orang yang ingin mengetahui peristiwa ini merujuk ke wikipedia. Tulisan
pertama ditulis pada pukul 21:22 oleh akun Gareth E Kegg, namun baru ditulis seadanya.
Dalam dua jam ke depannya, berita masih
simpang-siur dan belum ada laporan resmi. Namun di wikipedia, uraian
artikel itu ternyata sudah sedemikian detail. Awalnya banyak wartawan
yang mencari tahu di internat bingung dan tak mengerti apa yang dimaksud
dalam tulisan di wikipedia, karena terlihat hanya spekulasi dan masih
tak jelas sumbernya.
Tapi beberapa jam sesudahnya, mereka
dibuat bingung lagi karena apa yang tadinya mereka baca sebelumnya
memang benar seperti apa yang akhirnya diberitakan. Darimana si penulis
tahu secara detail? Karena tulisan di wikipedia yang sudah sedemikian
detail ini, ditulis hanya 2 jam setelah tragedi!
Dari track record di wikipedia,
pada pukul 23:06 telah ditulis peristiwa ini secara detail, lengkap
dengan statement dari presiden Prancis, outline yang cukup lengkap dari
tragedi ini termasuk titik-titik lokasi kejadian. Banyak wartawan
bingung dibuatnya, bagaimana si penulis tahu hanya dua jam setelah
kejadian!? Sedangkan banyak wartawan yang mencari informasi di lapangan
tidak tahu. Namun setelah mereka mengakses wikipedia, mereka pun dibuat
terkejut.
Salah satu wartawan menulis dalam laporannya:
“I began reading the
current version of the article and then decided to read a much earlier
version. I chose the 23:18 version for this article, not overly
consciously. At that point I did not understand very much.
By the time I got
myself organized here, I saw that the earliest versions of the article
had just been erased from Wikipedia’s change record. Everything before
00:00 was erased from the record, preventing access to the originals of
the story. That aroused my suspicions immediately.
(That list of deleted
versions was gotten again by going to the user page of the person who
wrote the article, known only by his number 82.45.236.70.
The list appeared there and the articles proved linkable and
recoverable. You can reach them, until they’re taken down, by clicking
on the list given in Footnote 1.)
The 23:18 version
includes discussions of the hostage-taking, complete with an approximate
number of hostages involved (60), as well as detailed accounts of
events at several locations. It even has a detailed bibliography. How
could your average Wikipedia author have done this incredible piece of
work and in less than two hours? Obviously this was not your average
Wikipedia author.”
Semua itu dapat terlihat dari rekam jejak penulisan mengenai Paris Attacks di wikipedia yang tak bisa dihapus.
2. Sebuah akun di Twitter sudah menulis peristiwa Paris ini terlebih dahulu
Juga dari akun misterius di twitter yang
sudah men-twit-nya sejak dua hari sebelum tragedi ini terjadi. Akun yang
mengatasnamakan PZbooks (PZFeed Ebooks) yang masih misterius ini,
akhirnya sudah di suspend oleh pihak berwajib.
Ia menulis di twitternya pada tanggal 11
November, dua hari sebelum peristiwa terjadi. Namun setelah ditelusuri,
ternyata ia hanya mengedit dari peristiwa dan tragedi sebelumnya.
Mungkin hal inilah yang menimbulkan
kecurigaan dari pihak admin Twitter yang kemudian langsung menangguhkan
dan menghapus akun bernama PZbooks tersebut.
Selain itu Presiden Russia Vladimir Putin juga memprediksikan akan ada “pembantaian” besar di Paris, Perancis. Namun menurutnya pembantaian itu dilakukan oleh kelompok New World Order (NWO) besutan illuminati grup, bersama agen rahasia Amerika Serikat CIA, intelijen Israel Mossad dan intelijen Inggris M16.
3. CIA, M16, Mossad, DGSE terlibat di dalamnya
CIA agen intelijen rahasia AS, agen
intelijen rahasia Inggris M16, agen intelijen rahasia Israel Mossad dan
agen intelijen rahasia Perancis DGSE, saling bertemu dua minggu sebelum
tragedi penyerangan di Paris ini. (sumber: www.cia.gov)
4. Pemerintah Perancis vs. Israel
Perancis mengusulkan agar pengamat
internasional dapat mengunjungi dan memantau situs suci mereka, yaitu
Temple Mount di Jerusalem sekaligus membuat wilayah itu menjadi wilayah
yang dipantau internasional.
Namun
sekitar 20 hari sebelum tragedi Paris Attack, pemerintah Israel melalui
Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memberikan somasi dan menolak keras
usulan pemerintah Perancis tersebut melalui duta besar Perancis di
Israel, Patrick Maisonnave.
Kemudian, dua hari sebelum tragedi Paris, Israel secara sepihak menunda pertemuan internasional dengan European Union (EU) di Tel Aviv, setelah Belgia menolak produk untuk pemukiman-pemukiman Yahudi yang dilakukan Israel. (sumber: www.timesofisrael.com |, i24news.tv, Netanyahu refuses to meet Belgian FM over settlement labeling issue: report |, ahtribune.com, Israel cancels meetings with Belgian Foreign Minister)
5. The Brussels Connection
Pada pagi di hari Sabtu 14 November, di
Brussels Belgia terjadi ancaman teroris, namun pihak kepolisian Belgia
berhasil menangkap dan meringkus teroris yang terdiri dari beberapa
orang dan mereka memakai mobil sewaan.
Jelas serangan di Brussels ini ada
kaitannya dengan tragedi Paris dan masalah pertemuan antara Uni Eropa
dan Israel yang dibatalkan secara sepihak sebelumnya itu. (sumber: french24.com)
6. Komunitas Yahudi Perancis sudah tahu terlebih dulu
Pada hari Jum’at pagi di hari yang sama,
atau beberapa jam sebelum kejadian, komunitas Yahudi di Paris sudah
diperingatkan akan adanya serangan teroris besar-besaran terhadap Paris.
Informasi itu diberitakan oleh situs timesofisrael.com.
Namun sehari setelah penyerangan, situs
itu mengubah isi artikelnya yang tadinya memberitakan bahwa akan terjadi
serangan teroris di Paris pada hari Jumat pagi, menjadi sebulan
sebelumnya mereka sudah memperingatkan. Suatu keputusan yang aneh mereka
mengetahui di hari yang sama, dan lebih anehnya mereka mengubah artikel
tersebut. (sumber: www.timesofisrael.com)
7. Pemilik Batalcan sudah tahu lebih dulu
Gedung Bataclan theatre, salah satu
tempat terjadinya serangan yang pada malam itu dijadikan gedung konser
oleh grup band Eagles of Death Metal, ternyata telah dijual pemiliknya,
yaitu dua orang Yahudi yang bernama Pascal dan Joel Laloux dengan alasan
sering dijadikan target oleh aktifis anti-Zionist.
Gedung itu telah dimiliki Yahudi tersebut
selama 40 tahun lamanya, namun ternyata telah dijual pemiliknya pada
tanggal 11 September 2015 atau nyaris hanya dua bulan sebelum
penyerangan di gedung tersebut. (sumber: www.timesofisrael.com)
8. Pemerintah Perancis sudah tahu lebih dulu
Dalam suatu acara pada salah satu radio
di Paris Perancis, ada sebuah wawancara radio sebelum terjadinya
serangan di Paris ini. Orang tersebut dari pemerintah Perancis, ia
menyatakan bahwa:
“Seperti nasib, untuk memberitahu Anda adalah bahwa di pagi hari, SAMU (pelayanan medis darurat / Service d’Aide Médicale Urgente
/ Urgent Medical Aid Service) dari Paris akan diselenggarakan untuk
latihan serangan multi-situs atau serangan dalam beberapa lokasi.”
“Jadi kita siap. Jadi
apa yang Anda lihat adalah bahwa Anda memiliki mobilisasi polisi,
pemadam kebakaran, EMS dan asosiatif yang akan datang, dan mencoba untuk
dapat menyelamatkan orang sebanyak mungkin.”
Dari sumber website juga terlihat bahwa orang itu dari kementerian dalam negeri Perancis. (sumber: http://www.securite.interieur.gouv.fr / Departemen Interior Perancis)
9. Presiden Iran Hasan Rauhani berencana akan ke Paris Perancis
Presiden Iran Hassan Rouhani berencana
akan ke Itali dan ke Perancis pada hari Sabtu 14 November untuk
mengadakan pertemuan dan membahas masalah nuklir Iran.
Akibat adanya serangan di Paris pada Jumat 13 November 2015 ini, maka kunjungannya ke Eropa itu dibatalkan. (sumber: reuters.com)
10. Mossad berusaha “membantu” Perancis
Perdana Menteri Benyamin Netanyahu
menyatakan bahwa pemerintah Israel siap menawarkan bantuan penuh kepada
pihak Perancis dan negara-negara Eropa untuk menyelidiki dan
mengidentifikasi siapa dibalik tragedi Paris Attacks ini.
Mungkin ini dirasa biasa, tapi keanehan
muncul ketika agen Mossad ini merespon dan bertindak sangat cepat
dibanding negara-negara lainnya.
Bukankah seharusnya pihak Perancis
diberikan waktu terlebih dahulu untuk menangani, meneliti atau
menyelidiki masalah di dalam negerinya tersebut?
Selain itu pemerintah Israel juga akan
membantu pihak Perancis untuk dapat mempersiapkan dan mencegah serangan
lainnya pada masa mendatang. (sumber: www. jpost.com the jerusalem post)
11. Warga yang memiliki rekam jejak kriminal dengan teror satupun tidak pernah ada yang ditahan (dipenjara)
Dari channel televisi Perancis French24,
pihak dari lembaga pengadilan pemerintah Perancis, François (Gérard)
Molins, telah menyatakan bahwa mereka tahu siapa-siapa saja yang
memiliki track record atau rekam jejak teror di Perancis.
Mereka juga tahu siapa saja yang melakukan tindakan teror pada tahun 2004 hingga tahun 2010. (sumber: french24.com)
12. Cover Koran “Le Parisien”
Koran dengan ukuran tabloid terkenal dari Perancis, Le Parisien, yang terbit pada hari Jumat pagi, telah menuliskan judul besar pada halaman depannya dengan judul: “Le terrorisme marque les esprits” atau Terrorism marks the spirits atau Terorisme telah menandai roh-roh.
Suatu judul yang mengerikan pada sampul
depan sebuah koran pagi di hari yang sama, jelas sangat kental dengan
adanya suatu tragedi yang akan terjadi dan mengambil korban jiwa. Malam
harinya tragedi berdarah itu benar-benar terjadi. (sumber: Le Parisien)
Netizen Dunia Maya Berbeda Pendapat
Netizen
sejagat internet pun terbelah menjadi dua kubu, yang percaya bahwa
tragedi ini benar adanya seperti yang dirilis mainstream media besutan
barat, dan satu kelompok lainnya yang tidak percaya dengan alasan bahwa
“tragedi bohong” ini sudah beberapa kali digelar dan memang tak dapat
dibuktikan kebenarannya akibat banyaknya keanehan dan keganjilan dalam
“skenario-skenario”nya selama beberapa tahun belakangan ini.